Cerita di Kantor #3: Pesan Pengingat

Maret 24, 2020

Siang itu, di tengah rutinitas yang kadang membuat gue bosan (tapi gue cinta juga), tiba-tiba ada satu notifikasi di WhatsApp gue. Pesannya dari seseorang yang bahkan sudah lama tidak berkomunikasi dengan gue. Isinya kurang lebih kayak gini:

"Mba valine boleh bilang lagi selama 6 tahun kerja dpt atasan cewek lagi br beberapa bulan ini. Dan mba valine tetap memegang posisi yg terbaik."



Ada jeda beberapa detik sebelum gue kembali mengambil nafas. Mata gue rasanya panas. Jadilah gue selama beberapa menit mati-matian nahan air mata yang nyariiis keluar. Seumur-umur, gue nggak pernah menyangka akan mendapat apresiasi segini besarnya. Pun, di satu sisi gue merasa bahwa gue tidak melakukan hal sebesar itu.

Gue ingat-ingat lagi. Saat bekerja bareng dia, usia gue masih 27 tahun. Ilmu gue belum seberapa. Secara kepribadian, gue pun belum cukup dewasa. Maka yang bisa gue tawarkan ke tim gue saat itu adalah menjadi teman diskusi. Kami belajar bersama, dan gue harap kami tumbuh bersama.

Sungguh, bukanlah maksud gue menyombongkan ini. Hanya saja, pesan singkat di siang itu benar-benar membuat gue tersentuh, tepat di saat gue lagi-lagi meragukan diri gue. Kata orang, kita enggak boleh larut dalam pujian karena itu bisa menjadi awal keterpurukan.

Tapi, tenang. Pesan singkat itu akan gue jadikan pengingat untuk bekerja sebaik mungkin, seikhlas mungkin. Sepertinya memang benar apa kata buku NKCTHI, "semua yang dikerjakan sepenuh hati pasti sampai ke hati lain".



You Might Also Like

0 komentar