Perkara Salah

Februari 23, 2023

Meski gak pernah terucap, tapi sebenarnya gue sadar sekali bahwasanya gue adalah makhluk yang overthinking, penuh keraguan akan potensi diri sendiri, dan takut salah. Sungguh rangkaian pemikiran yang saling melengkapi hingga menciptakan kecarutmarutan mental seorang perempuan bernama Valine. Yak!

Gue sadar tiga pemikiran itu ada dan gue paham bahwa gue nggak bisa mengubah pemikiran yang sudah ada bertahun-tahun lamanya dalam waktu singkat. Jadi, gue mulai perlahan mengubah pemikiran tersebut. Dimulai dari: takut salah.

Pemikiran takut salah pada akhirnya membuat gue sulit maju. Gue lebih banyak bermain di zona aman dan tidak berani menantang diri gue sendiri untuk tumbuh. Beberapa kali, pemikiran takut salah ini justru malah memicu kesalahan-kesalahan lain. Nah lho, nah lho.

Pada akhirnya, hal pertama yang gue lakukan adalah berusaha menerima kesalahan. Memang manusia itu tempatnya salah, kok. Gak mungkin ada hidup yang 100% tanpa kesalahan. Itu mustahil, ya, Valine. Inilah yang semalam gue ungkapkan pada Bayu, yang juga disepakati oleh dia.

Gue sadar bahwa melakukan kesalahan sebenarnya adalah proses belajar. 

Sumber

Misalnya aja, dari pengamatan gue ketika manggung, gue paling banyak melakukan kesalahan di antara anggota band yang lain. Kadang fals, kadang suara gak keluar. Ada ajalah masalah daku di panggung. 

Tapi, kabar baiknya untuk diri gue adalah akhir-akhir ini gue menerima kesalahan-kesalahan tersebut dengan ketenangan dan kesadaran penuh. Gue tidak lagi merasa malu atau menyalahkan diri sendiri hingga sebegitunya.

Sebaliknya, gue pelajari kesalahan-kesalahan tersebut agar nantinya gue bisa meminimalisirnya.

Menuliskan pemikiran biar gak takut salah di blog pun menjadi cara gue untuk menanamkan pemikiran ini lebih dalam di dalam diri gue. Biar gue tidak lagi menjadi pribadi yang takut salah (juga takut dicibir karena melakukan kesalahan), karena lagi-lagi ... gue manusia. 

Dan sungguh manusiawi melakukan kesalahan.



You Might Also Like

0 komentar