Liburan Singkat: Teluk Kiluan Lampung

Juli 02, 2015

Mencari destinasi wisata yang asik untuk berlibur saat weekend? Yuk, ke Teluk Kiluan Lampung! Nggak butuh waktu lama untuk berlibur di sini. Dalam dua hari kita bisa melihat lumba-lumba sampai berenang di kolam renang alami.

Kerja dan beraktivitas di Jakarta pasti bikin suntuk dan lelah, kan? Untuk yang sudah bekerja pasti seringkali ingin berlibur namun terganjal dengan urusan cuti-cutian, seperti gue dan teman-teman. Karena itulah, penting banget buat kita mencari tempat liburan yang bisa dikunjungi saat weekend. Salah satu tempat liburan yang patut dikunjungi adalah Teluk Kiluan.

Beneran ke Kiluan cuma butuh waktu dua hari aja?

Beneran! Makanya, yuk baca terus perjalanan gue dan temen-temen kantor ini.

Jumat, 5 Juni 2015
Traveling ke Teluk Kiluan ini adalah jalan-jalan bersama pertama gue dan temen-temen kantor. Kita pun mencari travel agency sebulan sebelumnya dan hampir setiap hari ngomongin tentang rencana jalan-jalan kita ke Kiluan ini. Kita excited banget! Kebangetan malah.
Akhirnya, hari yang kita tunggu-tunggu pun dateng. Sehabis pulang kerja, kita pun pergi ke Plaza Semanggi, meeting point kita dengan orang travelnya. Pukul 20.30an, setelah makan malam dan beli cemilan, kita berangkat menuju pool bis di daerah Tangerang kalo nggak salah. 
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 saat kita sampai di pool bis yang akan mengantar kita sampai Pelabuhan Merak. Maklum yah, jalanan Jakarta Jumat malam emang suka nggak logis.

Sabtu, 6 Juni 2015
Setelah sempat tidur-tidur ayam di bus, kita pun sampai di Merak sekitar jam 02.00 pagi. Dari tempat berhentinya bus ke Pelabuhan Merak deket banget. Bisa banget jalan kaki. Setelah itu kita nunggu (yang katanya) Tour Guide kita ngurusin tiket dan sekitar jam 02.30 kita udah di kapal menuju Pelabuhan Bakauheni.
Perjalan ke Bakauheni memakan waktu sekitar dua jam. Sambil nunggu waktu, gue dan teman-teman tidur-tiduran. Beberapa, termasuk gue, ketiduran beneran. Dan yang lainnya nggak bisa tidur karena suara film yang diputer berisik banget. 
Sampai di Bakauheni sekitar jam 05.00 pagi dan kita sudah dijemput oleh orang dari tur lokal Kiluan. Jadi, travel kita di Jakarta pakai jasa tur lokal Lampung.
Perjalanan menuju Kiluan diteruskan melalui darat. Setengah perjalanan damai, namun bersiaplah untuk setengah perjalanan ke depan. Jalanan menuju Kiluan rusak parah. Parahnya beneran parah! Buat yang suka mabok, lebih baik minum antimo biar tidur di jalan.
Setelah melalui jalanan yang parahnya kebangetan selama beberapa jam, kita pun sampai di Kiluan pukul 12.00 siang. Jangan ngarep penginapan bagus dan ber-AC ya. Jangan percaya juga kalau orang travel kamu ngejanjiin penginap kece dengan AC (ini serius kejadian sama gue dan temen-temen). Kabarnya penginapan di Kiluan berdinding kayu dan nggak ber-AC untuk menjaga ekosistem.
Begitu sampai di penginapan (dan tercengang kaget karena kita -gue boleh bilang dibohongin ngga?- sama tur dari Jakarta yang bilang penginapannya ber-AC), kita pun disuguhkan makanan oleh ibu pemilik penginapan yang ramah banget. Setelah makan kita langsung pergi menuju Laguna Dodo, kolam renang alami yang terbentuk dari bebatuan karang.
Untuk menuju Laguna Dodo, kita harus menyebrang menggunakan perahu jungkung ke pulau di seberang penginapan.
Menaiki Jungkung Menuju ke Laguna Dodo
Perjalanan tidak berhenti di situ karena perjalanan yang sesungguhnya dimulai setelah kita turun dari jungkung. Untuk menuju Laguna Dodo kita harus menaiki tanjakan, lalu menuruni tangga. Setelah menuruni tangga kita akan sampai di Pantai Gayo.
Pantai Gayao, Lampung
Pantai Gayao, Lampung

Lagi-lagi perjalanan tidak berhenti di situ. Begitu sampai di Pantai Gayo, kita dihadapkan dengan bebatuan karang. Iya, untuk menuju Laguna Dodo kita harus melewati bebatuan karang yang tajam dan licin ini. Jadi lebih baik hati-hati dan gunakanlah alas kaki yang tepat ya.
Iya, sekecil itu space buat jalannya, guys!
Naik-turun karang menuju Laguna Dodo
Perjalanan naik turun karang ini kira-kira memakan waktu 30-60 menit. Kalau kamu sempet sok-sokan mau naik karang yang tinggi dan foto-foto kayak kita kemungkinan ya bisa lebih lama dari itu hahaha.
Sok-sokan naik karang tinggi, pas turun bingung :D
Dan setelah perjalanan melelahkan itu, akhirnya sampai jugalah kita ke Laguna Dodo. Karang di Laguna Dodo tajem dan licin, jadi harus ekstra hati-hati. Selain bisa berenang, di Laguna Dodo juga bisa main bareng clownfish, lho. Banyak banget clownfish-nya. 
Karena gue memiliki pengalaman buruk dengan air, alhasil gue pun merepotkan temen-temen gue karena gue cemen banget di air. Awalnya takut banget nyebur, tapi pengen. Akhirnya pakai life vest dan mulailah gue latihan berenang di laut.

Laguna Dodo


Puas main air, kita pun kembali ke penginapan dan tentu aja melewati perjalanan naik-turun karang tadi. Perjalanan pulang terasa lebih berat karena tenaga kita sudah mulai habis.

Muka-muka cape abis trekking

Minggu, 7 Juni 2015
Hari Minggu ini adalah hari yang paling kita tunggu karena kita akan hunting lumba-lumba ke tengah laut. Awalnya Ibu pemilik penginapan menyuruh kita siap-siap dari jam 5 pagi, lalu sarapan dan berangkat menuju tengah laut pukul setengah 6. Tapi karena kita baru bangun jam setengah 6, kita pun baru berangkat 6 lewat.
Untuk melihat lumba-lumba ini kita menaiki jungkung ke tengah laut. Iya, ke tengah laut! Menuju tengah laut kita akan dihadapkan dengan ombak yang cukup besar. Jungkung pun naik turun terhempas ombak.
Awalnya kita ragu bisa melihat gerombolan lumba-lumba karena kita berangkat siang. Tapi ternyata nggak! Begitu sampai di tengah, kita melihat gerombolan lumba-lumba di depan, di belakang dan di kanan, di kiri jungkung. Lumba-lumbanya banyak banget! Sayang gue nggak punya dokumentasi foto dan videonya.
Sehabis melihat lumba-lumba, bapak pengendara jungkung membawa kita ke Pulau Kelapa untuk snorkeling. 
Happy abis liat lumba-lumba

Pasir di Pulau Kelapa lebih putih dan halus dibandingkan Pantai Gayao. Kita pun berenang di sana sambil menunggu peralatan snorkeling tiba. Begitu peralatan snorkeling datang, kita langsung meluncur untuk snorkeling di tepi pantai.
Air di Pulau Kelapa sangatlah bening. Tapi sayang, nggak ada ikan dan karang yang bisa kita lihat. Kita pun gagal snorkeling. Nggak mau kecewa lama-lama akhirnya kita pergi sedikit ke tengah dan main-main di sana.

Pulau Kelapa
Pulau Kelapa

Selesai main di pantai, waktunya kita siap-siap pulang dan kembali menghadapi realita: kembali bekerja di hari Senin pagi.

TIPS KE KILUAN:
1. Lebih baik pakai tur lokal dari Bakauheni karena dari pengalaman gue kemarin, toh ujung-ujungnya tur yang di Jakarta minta bantuan tur lokal.
2. Pakai alas kaki yang aman untuk trekking ke Laguna Dodo
3. Untuk yang nggak biasa trekking, perjalanan ke Laguna Dodo cukup melelahkan. Jadi, olah raga dulu sebelum ke Kiluan

Jadi, selamat liburan ya!

You Might Also Like

0 komentar