Makeup Routine Cewek Pemalas

Desember 12, 2017

Gue itu anaknya suka bersantai, alias malas ngapa-ngapain, alias mageran. Kayaknya bersantai adalah tujuan hidup gue, deh, hahaha. Makanya, setiap pagi sebelum ngantor, gue lebih senang 'menginvestasikan' waktu gue untuk leyeh-leyeh sambil sarapan/ membaca/ menonton dibanding bersiap-siap atau makeup-an.


Berhubung waktu gue untuk makeup-an sedikit, gue pun berusaha membuat step makeup gue sesimpel mungkin. Ya memang, boleh-boleh aja sih kalau nggak pakai makeup ke kantor. Tapi, kok, berangkat ke kantor tanpa usaha sedikit untuk terlihat 'cantik' rasanya seperti kurang menghargai diri sendiri, ya? Menurut gue, tampil baik itu adalah cara untuk terlihat profesional di lingkungan kerja, biarpun lingkungan kerja gue santai banget.

Walaupun gue suka males dandan, sebisa mungkin gue nggak melewatkan tahap skin care. Biasanya, sebelum pakai makeup gue mempersiapkan kulit gue dengan menggunakan toner, essence, serum, eye cream, lip balm, dan moisturizer. Banyak? Ah, belum sebanyak 10 skin care steps ala Korea, kok. :D

Setelah menggunakan skin care, baru deh rutinitas perlenongan gue dimulai.

Bagi yang sudah mengenal gue, pasti sudah tahu kalau permasalahan kulit terbesar gue adalah lingkaran hitam di mata. Dulu, gue suka mencoba berbagai corrector atau concealer. Ada masanya juga di mana gue menggunakan concealer berlapis-lapis sampai kulit di bawah mata terlihat cakey dan creasing. Semua demi menutupi dark circles yang kelewatan 'dark' ini. Tapi sekarang gue lebih memilih bodo amat dan mencoba menerima lingkaran hitam ini sebagai bagian dari diri gue (terima kasih buat campaign "woman empowerment" yang merajalela akhir-akhir ini).

Sekarang, gue cuma pakai korektor warna orange tipis-tipis, lalu menggunakan BB cream tipis-tipis. Kalau lagi rajin, gue akan kembali menggunakan concealer tipis-tipis juga. Pokoknya, gue nggak ingin makeup menjadi topeng. Gue mau makeup menonjolkan siapa gue tanpa menyembunyikan diri gue (ntaps!). Lingkaran hitam gue memang tidak tersamarkan dengan sempurna, tapi gue mencoba percaya diri tampil dengan 'trade mark' gue yang satu ini.



Untuk corrector dan concealer, gue menggunakan produk sejuta umat, yaitu L.A. Girl HD Pro Concealer. Sementara, untuk BB cream-nya, gue menggunakan Laneige BB Cushion Whitening shade 23 atau Maybelline Super BB Cover shade Natural. Kulit gue memang medium to dark, tapi ternyata Laneige BB Cushion shade 23 masih cocok di kulit wajah gue dan nggak bikin gue kayak pakai powder abu vulkanik (baca: abu-abu).

Setelah selesai di bagian complexion (udah kayak beauty blogger belum?), gue pun mengeset concealer dengan bedak tabur POND's yang lagi digandrungi ciwik-ciwik masa kini. Gue sendiri sudah membuktikan kemejikan bedak tabur ini di kulit kering kombinasi (?) gue. Jadi, biasanya menjelang siang hidung gue akan mulai berkilau layaknya loyang yang diolesi margarin sebelum dimasukkan ke oven. Tapi, begitu pakai bedak ini, area hidung dan dahi gue justru terlihat dewy-dewy sehat macam idola Korea, bahkan saat gue pakai di teriknya cuaca Bali pas liburan kemarin.



Selanjutnya, gue ngurusin bagian mata.  Lagi-lagi, kalau sedang rajin atau kalau lingkaran hitam gue lebih gelap dari biasanya, gue akan menggunakan eyeshadow. Karena gue nggak segitu seringnya pakai eyeshadow, maka gue cuma punya dua palet eyeshadow dari City Color dan Mizzu. Favorit gue tentu aja dari Mizzu. Untuk palet berisi tiga warna eyeshadow, gue cukup merogoh kocek sekitar 40 atau 50 ribuan saja. Harga tersebut tergolong murah mengingat pigmentasinya yang oke punya, bahkan di kelopak mata gue yang gelap ini. Untuk menjaga penampilan tetap natural (dan waktu dandan nggak kelamaan) gue hanya menggunakan satu warna eyeshadow saja.

Kalau gue lagi nggak menggunakan eyeshadow, biasanya gue akan langsung mengisi alis. Untuk alis gue menggunakan brow pomade dari Milani yang shade Brunette. Konon katanya, produk ini adalah versi dupe dari brow pomade Anastasia Beverly Hills. Berhubung gue nggak pernah pakai brow pomade dari ABH, sesungguhnya tidaklah tepat jika gue mengaminkan pendapat tersebut.



Tapiii... brow pomade dari Milani emang top, sih. Pertama, tahan lama saat digunakan. Kedua, warnanya bisa di-build. Ketiga, mudah dibaurkan jadi nggak usah takut pakai alis ketebelan. Keempat, dilengkapi kuas + spoolie haratesan. Sayangnya, brow pomade ini agak cepat kering walaupun tidak secepat gel eyeliner-nya Maybelline.

Tahap selanjutnya yang juga merupakan tahap akhir adalah lipstick. Gue paling sering menggunakan Amore Matte Lip Cream dari Milani yang shade Precious. Tapi, terkadang gue juga suka menggunakan Purbasari nomor 81 atau Wardah Lip Cream yang shade Honey Bee. Untuk urusan lipstick, warna yang gue pilih biasanya warna-warna nude atau natural yang cocok untuk sehari-hari.


Selesai deh makeup routine cewek pemalas ala gue. Sehari-hari gue paling hanya butuh waktu 10-15 menit untuk makeup-an, sementara 1 jam lainnya gue pergunakan untuk leyeh-leyeh menyusun mood di pagi hari.

Ciao!



You Might Also Like

0 komentar