7 Cara Gue Biar Tahan Naik Kereta

Maret 16, 2018


Naik kereta api tut... tut... tut... Siapa hendak turut?

Kalau mengingat lagu itu, sepertinya naik kereta itu menyenangkan sekali, ya? Tapi, bagaimana jika kamu diajakin naik kereta saat ini? Hmm... mikir seribu kali, deh.

Tentunya kereta yang gue maksud di sini adalah commuter line yang menjadi penghubung antara Jakarta dan daerah penyangga, seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Naik kereta alias commuter line adalah bukti nyata bahwa kadang kenyataan dan harapan itu nggak sinkron.

Nggak usah bohong, deh. Anak kereta pasti tiap berangkat dari rumah berharap kereta akan lancar jaya dan kosong (setidaknya nggak kayak pepes) di jam sibuk. Kenyataannya? Kita seringkali dapet kejutan dari commuter line. Entah gangguan sinyal, rel patah, diselak kereta jarak jauh, dan segala macam masalah yang kalau gue perhatiin sudah ada dari dulu namun tak kunjung selesai. Pait. Ku nggak suka dikasih surprise macam gini.

Sumber: tribunnews.com
Tapi hal yang nyebelin di kereta nggak harus kamu bawa kesel seharian. Ya, kan? Ya, kan? Ya, kan?

Gue pun nggak akan bilang “nikmatin aja”. Udah dibilang nggak enak, kok malah disuruh nikmatin. Itu semacam kamu dikentutin orang yang belum pup seminggu dan disuruh nikmatin aja. Terus gue harus happy dan nikmatin bau busuk ini, gitu? Ah… bau kentut ini sangatlah menyenangkan hatique. Terima kasih, Tukang Ngentut.

Karena itu, menurut gue, kita bukan harus berusaha menikmati. Dalam kasus commuter line, kita harusnya berusaha bertahan, jika memang opsi transportasi lain tidak memungkinkan.

Dan cara gue untuk bertahan dalam kecarutmarutan commuter line adalah….

  • Sarapan Sebelum Naik Kereta
Yes, tentu saja. Gimana bisa punya tenaga ngelawan mbak-mbak super setrong di gerbong khusus wanita kalau kamu nggak isi bahan bakar? Gimana bisa berdiri umpel-umpelan saat kereta gangguan kalau perutmu kosong? Ada beberapa kasus penumpang pingsan di kereta karena belum sarapan. Makanya gue nggak pernah melewatkan sarapan. Wong, sudah sarapan pun gue bisa lapar lagi sehabis turun kereta. Hahaha.

  • Cek Keadaan Commuter Line Lewat Twitter
Ternyata, pengguna commuter line cukup aktif di dunia per-twitter-an. Mulai dari mengeluhkan kereta gangguan, sampai ngomelin admin twitter commuter line yang suka bilang kereta normal padahal kenyataannya nggak gitu. Please, min, cobain naik produk sendiri! Jadi, sebelum naik kereta, luangkanlah waktumu sebentar buat cek twitter. Kalau kereta tak ada masalah ya alhamdulillah, kalau ternyata ada gangguan setidaknya kamu bisa bersiap-siap. 

  • Pakai Sepatu yang Nyaman
Pakai sendal buat naik kereta di jam sibuk? Kasihanilah jempolmu wahai anak muda! Gue nggak ngerti kenapa, tapi pengguna kereta selalu kehilangan sensor buat memijak di tempat yang tepat, alias lantai kereta. Jadi, nggak usah heran kalau begitu turun kereta sepatu akan dipenuhi bekas sepatu orang. Pedih hatiku! Makanya, pakai sendal itu bukan keputusan bijak bagi gue. 

Bahkan, gue pernah pakai sepatu boot dengan sol setebal Docmart saking keselnya jadi korban keinjek melulu. Suatu hari, saat gue sedang memakai sepatu itu, guelah yang kehilangan sensor memijak. Kaki gue pun mendarat manis di atas jempol seorang mbak yang sedang pakai sendal. Dia pun teriak kesakitan dan akhirnya sepatu itu jarang gue pakai lagi. Ngerti, kan, sekarang kenapa pakai sepatu itu penting di commuter line?

  • Dengerin Musik
Mendengarkan musik memang nggak akan membuat kamu jadi tiba-tiba menikmati kereta. Yang namanya gangguan atau umpel-umpelan udah pasti bikin kesel dan nggak nyaman. Tapi, mendengarkan musik setidaknya bisa membuat syaraf-syaraf tegang di muka jadi kendor dikit. Yang tadinya kesel banget, jadi kesel aja. Setidaknya musik bisa membuat gue nggak terlalu stress di kereta.

  • Jangan Galak
Kesenggol dikit, ngelirik judes. Kedorong dikit, nyinyir. Duh, situ hidup nggak boleh kecolek banget. Naik kereta itu jurusnya sabar dan pengertian. Ya, mau gimana? Kereta penuh dan gangguan adalah resiko yang harus kita hadapi. Jangan nambah-nambahin stress dengan menjadi orang yang tidak pengertian dan pemaaf. Percayalah, tidak ada yang lebih menghangatkan hati dibanding penumpang yang saling melempar senyum saat kondisi di dalam kereta layaknya replika neraka.

  • Tahu Batas
Commuter line memang selalu penuh setiap pagi dan sore di hari kerja. Itu fakta yang sulit sekali diubah. Setiap pagi dan sore, stasiun pasti dipenuhi dengan pemandangan orang-orang yang rebutan naik kereta. Di sinilah waktunya kita adu kekuatan dan di saat yang bersamaan juga tahu batasan. Maksudnya, kalau memang kereta sudah terlalu penuh, ya, tunggu kereta berikutnya. Nggak usah memaksakan diri masuk ke gerbong yang sudah penuh sesak. Gue selalu berusaha untuk mengingat bahwa keselamatan itu lebih penting (dibanding masuk kantor tepat waktu haha). Kalau ujung-ujungnya badan akan sakit dan nggak bisa nafas, lebih baik nggak usah maksa. Jangan sampai juga jadi barbar dan ngedorong orang seenaknya. Kamu dikejar apa, sih?

Cara yang terakhir tentu saja berdoa. Biar perjalananmu lancar dan kamu diberikan kekuatan untuk melalui kerasnya commuter line.

Bilang apa? Aamiin....







You Might Also Like

0 komentar