Sementara

Juli 04, 2018

Dua bulan terakhir ini, gue berada pada fase "buka Blogspot, ngetik sebentar, lalu tutup lagi". Dengan kata lain, gue sedang stuck. Nggak cuma dalam menulis aja, gue merasa hidup gue pun sedang stuck, alias jalan di tempat, alias di situ-situ aja.


Wajar aja, sih, hidup gue jalan di tempat, semangat gue aja lagi nyemplung ke sumur. Gue benar-benar tidak bergairah buat melakukan apapun! Gue nggak semangat ke kantor, nggak semangat ngerjain side job, nggak semangat bermusik, nggak semangat ngumpul sama temen-temen, bahkan gue sampai skip rutinitas pakai skin care setiap malam. Iya, separah itu level loyo gue.

Sebenarnya, gue tahu apa biang kerok dari semua ini. Hanya, masalahnya tidak semudah itu diselesaikan. Sepertinya memang gue harus bersabar, walau setiap hari kadar pesimis gue semakin meningkat. Kadang ku ingin lari ke hutan, belok ke pantai aja kayak Rangga.

Intinya, keputusan terbesar yang gue ambil tahun ini ternyata tidak membuahkan hasil seperti yang gue harapkan. Sejujurnya, walaupun gue terperangkap dalam situasi yang tidak mengenakkan, gue tidak menyesali keputusan gue sekali pun. Gue hanya menyayangkan bahwa prediksi gue salah. Lagi-lagi, manusia boleh berencana, tapi hasilnya tetap di tangan Allah. Betul, nggak?

Jadi, yang gue bisa lakukan sekarang hanya berusaha memecut diri sendiri, dan bangkit. Walaupun, gue merasa kosong sekali. Gue benar-benar merasa kosong sampai dalam tahap gue ngerasa kesepian. Yang mana, itu bukan gue banget! Biasanya, segalau apapun, gue selalu merasa utuh. Selalu merasa lengkap. Tapi, kali ini gue merasa tercabik-cabik (halah!). Ada bagian dari diri gue yang sedang hilang dan sedang gue cari saat ini.

Beneran, deh. Gue merindukan rasa berdebar-debar saat melakukan sesuatu. Gue ingin kembali merasa excited dan bersemangat. Gue ingin nggak bisa tidur karena banyak ide-ide gila di kepala yang menanti buat dikeluarkan.

Dari awal gue memang merasa tidak nyaman. Teman-teman gue (termasuk gue) merasa mungkin ini adalah tahap adaptasi. You know, sesuatu yang baru memang seringkali terasa tidak nyaman pada awalnya. Masa transisi memang kadang tidak menyenangkan. Gue berusaha sekali untuk mengurangi mengeluh. Gue sendiri bete ada orang yang ngeluh ke gue, makanya gue berusaha untuk nggak jadi orang nyebelin karena ngeluh melulu. Haha.

Gue berusaha menanamkan pemikiran "love what you do" ke dalam diri gue. Gue berusaha menikmati setiap detik di awal. Berusaha menggali hal-hal positif yang gue dapat dari semua ini.

Eh, tapi hati memang nggak bisa bohong. Semakin gue berusaha menyukai hal tersebut, semakin gue merasa kosong. Semakin gue berusaha bertahan, semakin gue merasa ingin kabur dan nyerah. Kadang, gue sampai ngitung berapa biaya tiket buat kabur ke Afrika. Haha bercanda, deng. Asli, gue berlebihan banget nggak, sih? Gue sampai mikir, apa iya gue seidealis itu? Apa benar gue se-tidak-fleksibel itu?

Beneran, deh, postingan ini bukan gue tulis sebagai sarana mengeluh atau meratapi hidup gue yang lagi begini banget. Serius. Menurut gue, menulis itu bisa menjadi obat terbaik. Terkadang, habis menulis gue bisa merasa jauh, jauuuuh, lebih baik. Makanya gue menulis. Sembari mengingat-ingat lagu Sementara dari Float yang liriknya sungguh aduhai dan seringkali menguatkan.

Sementara... teduhlah hatiku.
Tidak lagi jauh, belum saatnya kau jatuh.
Sementara... ingat lagi mimpi.
Juga janj-janji. Jangan kau ingkari lagi.

Percayalah hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Jangan henti di sini.

Sementara... lupakanlah rindu.
Sadarlah hatiku, hanya ada kau dan aku.
Dan sementara... akan kukarang cerita.
Tentang mimpi jadi nyata. Untuk asa kita berdua.

Percayalah hati, lebih dari ini pernah kita lalui.
Tak kan lagi kita mesti jauh melangkah.
Nikmatilah lara...

...untuk sementara saja.

Jadi, ya... gue yakin ini hanya sementara karena memang hidup itu seperti roller coaster. Mungkin saat ini gue sedang ada di dalam fase "flat" yang bikin gue tidak bersemangat sama sekali. Tapi, gue yakin di depan sana akan ada bagian menyenangkan yang menanti gue.

Tentu aja sembari menanti hal yang menyenangkan itu tiba, gue harus menjalani hidup sebaik mungkin, kan, biar nggak menyesal? :)




You Might Also Like

0 komentar