Terima Kasih

Juli 20, 2018

Seberapa sering kamu mengucapkan terima kasih ke orang-orang di sekitarmu?

source


Sewaktu di SMA, gue dan teman-teman ikutan mentoring agama Islam setiap Hari Jumat, sepulang sekolah. Isi mentoringnya tentu aja tentang penanaman nilai-nilai Islam dari berbagai sisi. Tapi jangan pikir sesi mentoring ini terlalu serius dan kaku ya, karena Kak Yuni -mentor gue- orangnya fun dan anak muda banget. Selain mentoring, ujung-ujungnya kita curhat-curhatan galau abege juga. :p

Dari sekian banyak bahasan, ada satu yang membekas dan gue ingat hingga sekarang, yaitu pentingnya mengucapkan terima kasih.

Gue inget banget saat itu, Kak Yuni nanya ke kita, "kalian pernah nggak sih bilang terima kasih ke supir angkot?". Pertanyaan ini pun bikin kita bingung. Kenapa harus terima kasih? Kan kita udah bayar.

Tapi kemudian Kak Yuni bilang lagi, "Walau kalian bayar, bayangin deh kalo nggak ada supir angkot yang cape-cape anterin kalian sampai sekolah..."

Bukannya mau pamer, tapi dari situ emang gue mulai berusaha untuk menghargai bantuan orang-orang di sekitar gue. Termasuk saat gue sudah membayar jasa mereka. Sadar nggak, sih? Selama ini beberapa dari kita mungkin sangat pelit bilang makasih ke orang-orang yang sebenernya sangat membantu kita setiap hari.

Bayangin kalau nggak ada ojek payung saat hujan. Pasti kamu udah masuk angin saat kehujanan.

Bayangin kalau nggak ada mbak-mbak waitress di restoran. Pasti kamu akan repot ambil menu, makan, dan minta bill ke kasir sendiri.

Bayangin kalau nggak ada orang yang mau jadi karyawan di kantor yang kamu bangun. Siapa yang mau membantu membesarkannya?

Bayangin kalau nggak ada office boy. Pasti kamu risih banget ngeliat sekitar kamu kotor dan berantakan.

Tapi lagi-lagi... "Ngapain sih bilang makasih? Kan gue udah beli jasa mereka. Gue nggak harus bilang makasih, dong?"

Emang nggak.

Tapi, yuk, kita ngayal menjadi mereka.

Menjadi seorang ojek payung yang kamu beli jasanya biar kamu nggak basah dan sakit keesokan harinya. Eh, siapa tau justru dia yang lagi sakit saat basah-basahan demi kamu?

Menjadi waiter di restoran yang kamu beli jasanya untuk menghidangkan makanan favoritmu sambil tersenyum ramah. Mungkin aja di balik senyum ramahnya sebenernya dia saat itu lagi punya masalah di rumah.

Menjadi karyawan yang kamu gaji dan kamu berikan target setinggi langit, demi membesarkan perusahaanmu. 

Atau menjadi office boy yang nggak pernah mengeluh sekalipun lantai yang baru dia bersihkan kamu injak-injak lagi. 

Iya, kamu sudah dibayar. Tapi, ada kalanya ucapan terima kasih dari orang sekitar akan memberikan tenaga ekstra buat kamu, kan? Ucapan terima kasih yang seringkali dianggap sepele itu ternyata bisa lho bikin rasa cape seseorang berkurang, bahkan bisa bikin orang lain happy juga.

You think your money can buy anything? No, it can't. Maybe you can buy their services, but you can't buy their respect. Your attitude can.

Jadi, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca postingan ini, ya, Temans. :D


You Might Also Like

2 komentar

  1. Keinget kejadian pramubakti di kantor gue. Udah berusaha maksimal ngelayanin puluhan orang, masih ada juga yang nyinyir dan jahat ke dia.
    Heran. Memang benar jasa mereka kita bayar, sesuai dengan artikel ini, dia juga bakal lebih senang kalau kita kasih senyuman dan ucapan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu lebih parah, ya. Udahlah nggak bilang terima kasih, dinyinyirin pula.

      Hapus